Rangkuman ✍️🏻
Rangkuman materi kata imbuhan.
Imbuhan atau afiks adalah kata yang ditambahkan pada kata dasar. Pengimbuhan pada kata bertujuan untuk mengubah kelas kata serta makna yang terkandung di dalamnya.Contoh imbuhan dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa jenis. Ada yang diletakkan pada bagian awal, tengah, akhir, dan mengapit kata dasar.
Proses pemberian imbuhan atau afiksasi mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau kelas kata.
Jenis dan contoh imbuhan
Berikut jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia berdasarkan letaknya.
1. Awalan
Awalan atau prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian awal sebuah kata. Ada delapan macam prefiks bahasa Indonesia, yakni me-, di-, ber-, ke-, ter-, se-, pe-, ter-. contoh imbuhan awalan:
me- + tonton= menonton
2. Sisipan
Sisipan atau infiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian tengah sebuah kata, seperti -e-, -em-, -er-, -el-.
contoh imbuhan sisipan:
gigi + (-er-)= gerigi
3.Akhiran
Akhiran atau sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian akhir sebuah kata. Bahasa Indonesia memiliki tiga macam sufiks, yaitu -an, -kan, -i.
contoh imbuhan akhiran:
jual + -an= jualan
4. Imbuhan gabung
Imbuhan gabung atau konfiks merupakan gabungan antara awalan dan akhiran yang dibubuhkan secara langsung pada kata dasar. Contoh konfiks bahasa Indonesia antara lain: per-an, ber-an, di-i, peN-an, ke-an, me-kan, me-i, memper-i, memper-kan.
contoh imbuhan gabung:
uji coba + me(n)-kan= mengujicobakan
tanggung jawab + per-an= pertanggungjawaban.
Imbuhan serapan
Selain imbuhan awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan awalan akhiran, ada juga yang disebut imbuhan serapan, seperti dikutip dari buku Bahasa Indonesia, Langkah Baru, A New Approach.
Imbuhan serapan diambil dari bahasa Sansekerta, yakni imbuhan akhiran -man, -wan, dan -wati. Imbuhan akhiran ini memiliki fungsi membentuk kata benda.
Makna ketiga akhiran tersebut menyatakan ahli, memiliki pekerjaan, dan menyatakan memiliki sifat. Contohnya, seniman, sastrawan, pperagawati
Pola kata bberimbuha
beberapa hal mengenai pola kata berimbuhan yang perlu dipahami dengan imbuhan awalan atau prefiks.
Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar berawalan fonem s, luluh menjadi meny- dan peny. Contohnya meny- + sapu= menyapu.
Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem -k, luluh menjadi meng- atau peng-. Contohnya meng- + kunci= mengunci.
Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata yang berawalan fonem p, luluh menjadi mem-. Contohnya me- + pesona= memesona.
Imbuhan me-/pe- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem i, m, n, r, w, y, maka bentuknya tetap me- dan -pe. Contohnya me- + laut= melaut.
Imbuhan me-/pe yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem c, d, j, t, z, luluh menjadi men- dan pen-. Contohnya men- + curi= mencuri.
Imbuhan me-/pe- yang dilekatkan dengan kata dasar yang berawalan fonem b, f, p, v, luluh menjadi mem- dan pem-. Contohnya mem- + baca= membaca.
Imbuhan me- yang dilekatkan dengan kata dasar dengan fonem vokal a, i, u, e, o dan g, h, k, luluh menjadi meng- dan peng-. Contohnya meng- + arsir= mengarsir.
Comments
Post a Comment